Secara definisi gaya adalah segala
interaksi yang dapat menyebabkan perubahan gerak benda baik arah maupun
kecepatannnya. Di jagat raya ini ada 4 gaya fundamental yang bertugas
menjaga keseimbangan alam. Selain keempat gaya ini disebut gaya
turunan. Keempat gaya tersebut adalah,
Gaya nuklir kuat
Gaya ini bertugas menjaga inti atom
agar tidak pecah. Gaya ini paling kuat di antara ketiga gaya lainnya.
Gaya elektromagnetik
Interaksi yang disebabkan oleh sifat
listrik dan magnet suatu benda, contohnya adalah peristiwa elektron
mengelilingi inti atom.
Gaya nuklir lemah
Gaya ini bertugas menjaga keseimbangan
Proton-Neutron ketika terjadi peluruhan sinar beta.
Gaya Gravitasi
Interaksi yang disebabkan oleh massa
suatu benda. Gaya ini paling lemah di antara ketiga gaya lainnya, namun
memiliki jangkauan paling jauh.
Gravitasi
Hukum gravitasi pertama kali
diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1643-1727). Di dalam bukunya "Principa
and Optika", Newton mengemukakan :
"Setiap objek di alam semesta
menarik setiap benda lainnya dengan sebuah gaya melalui garis lurus yang
berasal dari masing-masing pusat massa benda yang sebanding dengan massa
keduanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua pusat massa
benda".
Jika dituliskan ke dalam persamaan
matematika adalah
F = G M1 M2 / R2
F = Gaya tarik
M1 dan M2 =
Massa benda satu dan dua
R = Jarak antar pusat massa kedua benda
G = Konstanta gravitasi
Dari persamaan di atas bisa kita
turunkan rumus baru untuk benda-benda yang ada di dekat permukaan bumi. Dengan
memasukan nilai G, Massa bumi dan jari-jari bumi kita dapatkan,
F = 9,8m/dtk2 x Massa benda
Angka 9,8 m/dtk2 kita sebut
dengan percepatan gravitasi bumi dan dilambangkan dengan huruf “g”. Untuk
pemakaian praktis bisa dibulatkan menjadi 10 m/dtk2. Bisa kita
tuliskan kembali rumusnya menjadi
F = g x Massa benda
Dan gaya gravitasi yang bekerja pada
setiap benda di permukaan bumi tidak lain dan tidak bukan adalah gaya berat
benda atau kita sebut berat saja dilambangkan dengan W. Atau ditulis
kembali menjadi,
W = g x Massa benda
Kita bisa melihat bahwa ada perbedaan
mendasar antara berat dan massa. Nilai berat benda sama dengan 10 kali massa
benda, berat benda memiliki arah ke pusat massa bumi (atau ke bawah menurut
kita) sedangkan massa benda tidak memiliki arah, satuan massa adalah gr atau kg
sedangkan satuan berat adalah kg m/dt2 atau kgF atau Newton (sebagai
penghormatan kepada Newton penemu hukum gravitasi).
Gaya tarik menarik dua massa benda ini
telah dibuktikan secara akurat oleh Cavendish dalam eksperimennya tahun
1798. Bahkan dari eksperimen inilah Cavendish dapat menentukan nilai
konstanta Gravitasi (G).
Pendapat Newton ini diakui dunia dan
menjadi hukum dalam sains yang dikenal sebagai "hukum gravitasi umum
Newton". Di dalam sains kedudukan hukum adalah sangat tinggi,
maksudnya walaupun seorang ilmuwan juga tidak boleh menutup kemungkinan
adanya kesalahan dalam suatu hukum sains namun hampir bisa dipastikan hukum
dalam sains itu tidak terbantahkan. Karena hukum dalam sains pasti sudah
mengalami pengujian ratusan, ribuan bahkan jutaan kali, baik di laboratorium,
maupun di dalam kehidupan sehari hari.
Contoh hukum dalam sains misalnya
hukum ohm, hukum Khirchof, hukum kekekalan energi, hukum pewarisan Mendel
(dalam biologi) dsb. Ini berbeda dengan "Teori", sebuah teori
masih banyak membutuhkan pengujian dan masih bisa diperdebatkan misalnya teori
relativitas Einstein, teori Big Bang, teori keadaan tunak, teori Evolusi dsb.
Sebuah teori bisa salah jika ternyata bukti yang ada malah berlawanan.
Mengingat begitu kuatnya hukum
gravitasi dalam sains, alangkah mengherankannya bila ada sekelompok orang yang
tidak mempercayai adanya gaya gravitasi. Gravitasi hanya mitos dan ilusi
katanya. Mereka adalah para penganut faham bumi datar. Mereka benar-benar
mengharamkan gaya gravitasi bumi. Dan melalui propaganda dalam video yang
diunggah di youtube mereka membantah adanya gaya gravitasi.
Namun sayangnya bantahan yang
dikemukakan sama sekali jauh dari ilmiah, cukup dengan menyajikan besi
tenggelam dan gabus terapung. Dan yang lebih mengherankan lagi ada orang
yang langsung begitu saja percaya "mitos gravitasi" hanya dengan menonton
pertunjukan video besi tenggelam dan gabus terapung. Mereka pikir Newton nyambi
tiduran ketika merumuskan hukum gravitasi dan diselesaikan dalam waktu satu jam
saja sehingga besi tenggelam dan gabus terapung luput dari pengamatannya.
Peristiwa benda tenggelam dan benda
terapung itu sudah diamati Archimedes sejak tahun 214 SM. Sangat mustahil bila
Newton mengabaikannya. Jadi alangkah tidak cerdasnya jika peristiwa besi
tenggelam dan gabus terapung digunakan untuk membantah hukum gravitasi. Atau
memang penonton videonya yang memang tidak cerdas? sehingga "ilusi
gravitasi" langsung ditelan mentah-mentah. Peristiwa besi tenggelam dan
gabus terapung sudah saya bahas pada seri ke-4 Besi Tenggelam dan Gabus Terapung.
Dalam fisika modern, hukum gravitasi
Newton digantikan oleh Teori relativitas umum Einstein. Dalam teorinya,
Einstein mengatakan bahwa gravitasi dapat melengkungkan ruang dan waktu di
sekitar benda bermassa. Akibatnya benda-benda di sekitarnya akan dipaksa untuk
selalu berada di dekat benda bermassa tersebut. Hal inilah yang menyebabkan
benda selalu ditarik bukan ditolak oleh gravitasi. Untuk banyak hal, hukum
gravitasi Newton ini masih sangat akurat digunakan, misalnya untuk menghitung
kecepatan satelit, menghitung kecepatan bulan mengelilingi bumi dsb. Namun
untuk benda yang sangat massif atau yang memiliki gaya gravitasi ekstrim
seperti blackhole, yang harus digunakan adalah teori relativitas umum Einstein.
Gravitasi membuktikan bumi bulat
Hukum gravitasi bukan hanya mampu
menjelaskan gaya tarik-menarik benda bermassa saja, bahkan hukum gravitasi
berhasil membuktikan bahwa bentuk bumi adalah bulat. Dan inilah yang
membuat penganut bumi datar sangat membenci gravitasi. Gravitasi dan bumi
bulat adalah sesuatu yang tidak mungkin dapat dipisahkan.
Gravitasi mengharuskan bumi berbentuk
bulat, mari kita lihat penjelasannya;
Di belahan bumi manapun arah benda
jatuh selalu ke bawah, entah itu di Indonesia, di Eropa di Amerika, di kutub
utara atau di kutub selatan. Ini adalah fakta yang memang terjadi di
alam. Hukum gravitasi menyatakan bahwa benda jatuh arahnya menuju ke
pusat massa bumi atau dengan kata lain menuju ke satu titik. Dan
satu-satunya bentuk yang dapat memenuhi kenyataan tersebut adalah bola.
Lihat gambar.
Jika bumi berbentuk bola, arah
gravitasi akan menuju ke pusat bola dan ini akan dirasakan sebagai arah ke
bawah bagi seluruh manusia yang berdiri di permukaan bola.
Namun jika bumi berbentuk cakram
(lingkaran yang memiliki ketebalan) maka arah gravitasi akan berbeda-beda di
setiap permukaan cakram. Di pusat lingkaran cakram arah gravitasi memang
ke bawah, tetapi semakin menjauhi pusat cakram arah gravitasi akan semakin
miring, bahkan di tepi lingkaran arah gravitasi akan menuju ke samping.
Bila seperti ini, alangkah sengsaranya manusia dan makhluk lainnya terutama
yang tinggal jauh dari pusat lingkaran karena harus menanggung berat badan ke
samping. Sudah pasti Tuhan tidak akan mendesain yang seperti ini.
Silakan dicoba untuk bentuk-bentuk
geometri lain apakah bisa memenuhi?
Jadi kesimpulannya gravitasi
membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat. Dan kenyataan ini pasti sudah diketahui
oleh Newton, ilmuwan sezamannya dan sesudahnya sampai saat ini. Artinya
pandangan bumi bulat sudah sejak dari dulu diterima oleh masyarakat dunia
kecuali yang menolak hukum gravitasi.
Bayangkan ribuan tahun yang lalu belum
ada satelit, belum ada Komputer, belum ada kamera foto, manusia belum bisa
terbang, namun manusia sudah dapat memahami bentuk bumi yang bulat, lalu apa
gunanya jika sekarang ada orang yang meributkan keaslian foto-foto bumi dari
satelit karena menolak bentuk bumi bulat.
Tidak semua rekayasa digunakan untuk tujuan memutarbalikkan fakta. Sangat
banyak hal yang direkayasa untuk tujuan memudahkan pemahaman, memperjelas
pencitraan dan sebagainya. Sewaktu kita menonton film di bioskop itu juga
sebenarnya hasil rekayasa agar gambar terlihat bergerak namun kita tidak pernah
menuduh apa yang ada di rol film berbeda dengan yang di layar.
Istilah CGI (Computer Generate
Imaginary) digunakan untuk merekayasa, menggabungkan beberapa citra foto bumi
dari satelit, software ini digunakan karena sudut pandang kamera yang digunakan
hanya dapat memotret bumi sepotong-sepotong. Dan memang penggunaan
software CGI ini diakui oleh pembuat foto-foto bumi bulat.
Namun apakah hal demikian bisa ditarik
kesimpulan bahwa bumi itu datar? Hanya orang yang tidak cerdas yang bisa
menarik kesimpulan seperti itu. Terlepas dari itu semua, foto-foto bumi dari
satelit, asli atau rekayasa, dipercaya atau tidak dipercaya tidak akan ada
pengaruhnya apa-apa bagi pandangan bumi bulat yang sudah dibuktikan sains
ribuan tahun lalu.
Peluang sekaligus tantangan
Bagi anda yang masih tetap
berkeyakinan bulat bahwa bumi ini tidak sebulat keyakinan anda melainkan datar
dan tetap menolak adanya gaya gravitasi, jangan khawatir masih ada peluang
untuk membantahnya. Mari saya tunjukkan 3 buah peluang emas yang akan membuat
anda dikenang di sepanjang sejarah peradaban hidup manusia. Dan tentu hadiah
Nobel siap menanti anda. Ini sungguhan loh.
Peluang pertama
Percayalah anda tidak akan bisa
membantah adanya percepatan benda jatuh sekaligus adanya gaya yang menarik ke
bawah. Itu adalah fakta atau kenyataan yang memang terjadi di alam ini!!!
Yang perlu anda lakukan adalah membuktikan bahwa bukan gaya gravitasi
yang bekerja ketika benda terjatuh ke tanah, tapi suatu gaya yang sama sekali
tidak berhubungan dengan massa benda. Artinya anda harus menemukan gaya
fundamental yang kelima setelah empat gaya fundamental di atas. Inilah peluang
sekaligus tantangan, silakan tanyakanlah pada guru-guru anda yang telah
mengajarkan "mitos gravitasi". Tapi saya mohon jangan mengajukan
gaya siluman ya.... Sains tidak bisa menerima siluman.
Peluang kedua
Anda perlu membuktikan bahwa arah gaya
tarik gravitasi bukanlah ke pusat massa benda tetapi menyebar di semua
permukaannya. Artinya ketika gaya gravitasi ini diterapkan pada benda berbentuk
cakram maka gaya tariknya akan selalu mengarah ke permukaan cakram, bukan ke
pusat lingkaran cakram. Bila demikian keadaannya, masih ada kemungkinan bumi
berbentuk datar. Walaupun model menyebar seperti ini juga bisa diterapkan
untuk bumi bulat, namun setidaknya anda masih punya peluang untuk membantah
bumi bulat melalui argumen yang lain.
Peluang ketiga
Anda bisa mengatakan, percepatan benda
jatuh bebas bisa ditimbulkan oleh gerak bumi datar ke atas dengan percepatan ke
atas yang besarnya sama dengan percepatan benda jatuh. Namun anda harus
berhadapan dengan Teori Einstein, sebab dengan adanya percepatan gerak ini,
dalam waktu 1 tahun saja kecepatan bumi sudah melebihi kecepatan cahaya. Dan
juga anda harus menjelaskan energi yang bekerja untuk mempertahankan gerak ini,
sekaligus anda harus menghadapi hukum kekekalan energi. Tolong jangan
katakan energi yang bekerja itu dengan "Dark Energy"
ya...! Itu siluman! Sains tidak menerima siluman.
Mari mengembalikan kesadaran
Salah satu fungsi sains adalah
menjelaskan fakta dan gejala alam yang terjadi di jagat raya ini. Hukum
gravitasi umum Newton telah berhasil menjelaskan peristiwa benda jatuh dengan
sangat baik. Bahkan hukum gravitasi telah berhasil menjelaskan lintasan
pergerakan benda-benda langit. Gravitasilah yang telah menjelaskan terjadinya
pasang naik dan pasang surut air laut.
Teknologi yang berkembang untuk
membantu kehidupan manusia juga tidak lepas dari pengaruh gravitasi.
Insinyur-insinyur desainer kapal laut, kapal selam, pesawat udara, pesawat
tempur, satelit dan sebagainya pasti harus mematuhi hukum gravitasi dalam
desainnya. Pilot pesawat tempur dalam bermanufer atau menembak pun harus
memperhitungkan gaya gravitasi. Bahkan satelit justru memanfaatkan gaya
gravitasi untuk dapat mengorbit bumi.
Sains lahir sejak manusia pertama
diciptakan. Manusia mengamati dan mempelajari gejala-gejala alam atau
fakta kejadian di alam, seperti datangnya siang dan malam, pergerakan
benda-benda langit dan sebagainya. Adalah wajar jika dahulunya manusia
menganggap bahwa bumi itu datar, karena memang itulah yang dirasakannya.
Demikian pun wajar jika mereka menganggap matahari, bulan dan benda-benda
langit lainnya bergerak mengitari bumi.
Namun sejalan dengan waktu, manusia
yang terus mengamati dan mempelajari lingkungan tempat di mana dia hidup, mulai
menyadari bentuk bumi yang mereka tinggali ternyata bulat. Kesadaran
mereka tumbuh dari hasil pengamatan dan perhitungan terhadap pergerakan
benda-benda langit dan ini terjadi sebelum tahun Masehi. Seiring perkembangan
sains semakin banyak orang yang percaya bahwa bumi memang bulat. Pada akhirnya
sains klasik dan modern telah berhasil membuktikan bentuk bumi yang bulat.
Galileo bukanlah yang pertama kali
memiliki pandangan bumi bulat, dia hanya mempertahankan pandangan Copernicus
yang sedang berkembang saat itu namun dilarang oleh pemuka agama yang dianut
sebagian besar masyarakat Eropa. Pandangan Copernicus ialah masalah
Heliosentris. Intinya pandangan bumi bulat sudah berkembang jauh sebelum
jaman Galileo. Galileo hidup 500 tahun yang lalu.
Jadi alangkah tidak bijaknya bila
penganut faham bumi datar ini mengaitkan bumi bulat dengan sebuah konspirasi,
apalagi dikatakan sebagai konspirasi global. Konspirasi yang dikomandoi oleh
negara besar dengan badan antariksanya. Bagaimana mungkin? usia negara tersebut
belum 300 tahun, dan badan antariksanya belum 100 tahun. Untuk apa membuat
konspirasi yang sejalan dengan pandangan masyarakat dunia, jika mau
berkonspirasi mestinya malah sebaliknya, menyatakan bahwa bumi itu datar dan
membuat foto-foto bumi datar. Jadi tidak perlulah membawa-bawa masalah
konspirasi untuk mengajukan pandangan bumi datar, buktikan saja secara sains!!!
Penutup
Akhirnya saya tutup seri ini dengan
kalimat “Sains bersifat open source alias terbuka”. Siapapun, manusia di
belahan bumi manapun bisa mempelajarinya, membuktikan teori-teori dan
hukum-hukum dalam sains dengan berbagai macam percobaan dan penalaran logika,
mengulangi percobaan orang lain dengan metode yang lebih baik bila merasa
percobaan yang dilakukan orang lain bermasalah. Jadi jika anda merasa "Selama
ratusan tahun telah dibohongi oleh sains", belajarlah lebih semangat lagi,
banyak ilmu bertebaran di mana saja bahkan di dunia maya. Sehingga anda
menjadi lebih cerdas dan tidak mudah dibohongi, bahkan oleh besi tenggelam dan
gabus terapung sekalipun.
JADI MASIHKAH PERCAYA BUMI DATAR?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar