Jarak
horizon
bagi pengamat di pantai bergantung pada ketinggian pengamat dari
permukaan air laut. Semakin tinggi
pengamat maka semakin jauh jarak horizon.
Hal ini terjadi karena bumi berbentuk bulat sehingga pandangan pengamat
di pantai akan terhalang oleh lengkungan bumi.
Objek di depan pengamat kadang menjadi terlihat atau bagian atasnya saja
yang terlihat, karena posisi objek lebih rendah dari horizon.
Perhatikan ilustrasi di bawah ini, objek yang
oleh pengamat A sudah tidak terlihat menjadi terlihat oleh pengamat B.
Jarak Horizon pengamat B lebih jauh dari pada
pengamat A.
Jika
bumi berbentuk datar maka tidak ada penghalang pandangan bagi pengamat di
pantai. Objek yang berada di depan
pengamat tentu akan dapat dilihat dari berbagai ketinggian atau jika tidak
terlihat tentu karena objek sudah hilang dari pandangan secara
persfektif. Andaikan kita berdiri di
tepi pantai laut Jawa dan menghadap ke utara maka ketidaknampakan pulau
Kalimantan terjadi persfektif pandangan. Seandainya kita menggunakan
teropong ada kemungkinan pulau Kalimantan bisa terlihat. Perhatikan ilustrasi di bawah ini, objek akan
bisa dilihat oleh pengamat yang berada di atas maupun di bawah.
Karena
bumi berbentuk bulat maka posisi pengamat yang semakin tinggi akan membuat
jarak horizon semakin jauh, hal ini menyebabkan semakin banyak objek yang bisa
dilihat. Objek yang tadinya tidak
terlihat akan menjadi terlihat. Namun jika
bumi berbentuk datar maka tidak akan ada fenomena seperti ini, Salah satu bukti sahih fenomena ini adalah
Menara Burj Khalifa di Dubai. Berita dari berbagai sumber terpercaya menyebutkan bahwa ada tiga zona waktu
maghrib bagi manusia yang berada di Menara tersebut. Silakan lihat salah satu beritanya di sini.
Kita
tahu
bahwa kriteria masuknya waktu maghrib adalah saat matahari sudah
terbenam
di ufuk, artinya matahari sudah tidak terlihat.
Menara Burj Khalifa yang sangat tinggi menyebabkan matahari yang sudah
tidak terlihat bagi penghuni lantai
bawah menjadi terlihat bagi penghuni lantai yang lebih atas. Hal inilah
yang menyebabkan adanya ketetapan
3 zona waktu maghrib di menara tersebut. Jika bumi berbentuk datar maka
tidak akan ada pembagian zona waktu maghrib karena matahari sudah tidak
terlihat oleh seluruh penghuni Menara.
Mencari Jarak Horizon
Ada
beberapa cara untuk mengetahui jarak
horizon bagi seorang pengamat di pantai.
Cara yang mudah adalah dengan menggunakan software gambar teknik seperti
ProCAD, MasterCAM dll. Cara lainnya
yaitu dengan sebuah rumus pendekatan.
Rumus pendekatan tersebut dapat kita turunkan dari rumus-rumus geometri.
Mari kita turunkan rumus tersebut.
Perhatikan gambar berikut.
Jarak
Horizon = √ (x + r)2 – r2
=
√ x2 + 2xr
= √ x(2r+x)
Masukan
r = jari-jari bumi = 6371 km
Jarak
Horizon = √ x (12,742 + x) dalam km
Untuk
x kurang dari 127 km (kesalahan maksimum 1 %) bisa disederhanakan menjadi
Jarak
Horizon = √ 12,742 x dalam km
Jadi
inilah rumus pendekatan tersebut.
Jarak Horizon = 112,9 √x (x ketinggian pengamatan dpl dalam km)
Misalnya
pada ketinggian x = 2 meter dpl
Jarak
horizon = 112,9 √ 0,002 = 5,05 km
Dari
atas Monas dengan asumsi x = 115m dpl
Jarak
horizon = 112,9 √ 0,115 = 38,3 km
Pada
ketinggian x = 10 km dpl
Jarak
horizon = 112,9 √ 10 = 357 km
Sekarang
mari kita lakukan perhitungan proses ‘tenggelamnya’ kapal yang sedang menjauhi
daratan. Misalkan kita berdiri di bibir pantai dengan ketinggian sekitar 2
meter dari permukaan air laut. Pada
Jarak tersebut horizon kita adalah 5,05 km.
Misalkan sebuah kapal memiliki tinggi total dari permukaan air laut
sampai ujung cerobong sebesar 20 m.
Saat
kapal belum mencapai jarak 5,05 km atau batas horizon, kapal akan terlihat
utuh. Setelah melewati horizon kapal
akan berangsur-angsur terlihat seperti tenggelam. Ketika jarak kapal 5,05 km dari horizon atau
10,1 km dari kita, kapal akan tenggelam sedalam 2 meter (rumusnya sama dengan
jarak horizon). Dan ketika kapal mencapai
jarak 15,15 km dari kita atau 10,1 km dari horizon kapal akan tenggelam sedalam
8 meter.
Perhitungannya
seperti berikut ini,
Jarak
Horizon = 112,9 √ x
10,1
/ 112,9 = √ x
x =
0,008 km = 8 meter.
Berapakah
jarak kapal agar tenggelam secara keseluruhan?
Agar
kapal setinggi 20 m tenggelam secara keseluruhan maka jarak dari horizon adalah
:
Jarak
= 112,9 √ 0,020 = 15,97 km
Jadi
agar kapal terlihat ‘tenggelam’ secara keseluruhan kapal harus sudah mencapai
jarak 15,97 km dari Horizon atau sekitar 21,02 km dari kita.
Jika
pada jarak tersebut kita mencoba mencari posisi yang lebih tinggi maka kapal
akan kembali terlihat bagian atasnya, bahkan jika kita terus ke atas, kapal
akan terlihat utuh kembali, karena semakin ke atas jarak horizon semakin jauh. Tentu syaratnya kapal belum hilang secara
persfektif.
Nah
sampai di sini, semoga bermanfaat buat kita bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar